Postingan

Kisah inspiratif menjalankan ibadah

      Umat akhir zaman adalah umat kita, umat Nabi Muhammad SAW. Kita sebagai umat akhir zaman memiliki perlakuan khusus dari sang Khaliq, berbeda dengan umat umat terdahulu yang melakukan dosa langsung diazab ketika itu juga, alcontoh kaum Tsamud yang langsung diratakan dengan tanah karena menyembelih unta betina yang akan minum dan mendustakan Rosul mereka (Saleh). Sedangkan kita, umat akhir zaman, sebesar apapun dosa yang dilakukan, azab kita ditangguhkan hingga hari kiamat nanti. Oleh karena itu, umat akhir zaman tidak dinilai dari kehidupan awalnya, tapi dinilai dari kehidupan terakhirnya, apakah dia sempat taubat sebelum meninggal atau tidak sama sekali?. Berikut kisah dua bersaudara yang bertolak belakang;       Disebuah rumah bertingkat dua, tinggal lah dua orang saudara kandung, bernama Zubair dan Zubaer. Zubair menempati tingkat atas, ia sangat rajin beribadah seperti, shalat wajib, shalat sunnah, baca Al – Qur’an, bershalawat dan berkelakuan baik. Sedangkan adiknya

Wafatnya Sayyidina Umar bin Khatab R.A

      Pada tahun 23 H, beliau melaksanakan ibadah haji. Pada saat itu, beliau mengadu kepada Allah tentang umurnya yang kini telah senja, kekuatannya telah melemah, sementara rakyatnya semakin bertambah luas dan beliau takut tidak bisa menjalankan amanahnya sebagai pemimpin. Oleh karena itu beliau berdo'a agar beliau diwafatkan secara syahid, sebagaimana dalam shahih muslim bahwa Umar berkata, "ya Allah, aku memohon kepadamu agar aku mendapatkan kematian yang syahid dijalan-Mu dan wafat ditanah Nabi-Mu".       Akhirnya pada suatu hari, disaat Umar bin Khatab sedang melaksanakan shalat subuh, beliau ditikam oleh Abu Lulu'ah Fairuz (penganut agama Majusi) dengan menggunakan belati yang memiliki mata dua. Abu Lulu'ah menikam Umar dengan 6 tikaman, salah satu tikaman mengenai perutnya, hingga terputuslah urat urat diperutnya. Walaupun beliau telah ditikam, beliau masih berusaha berdiri dan terus melanjutkan shalatnya. Sementara itu, Abu Lulu'ah kabur dan menika